Syallom,,,!!!!! :)

Jangan Lupa Tinggalkan Coment-nya Ya......... :) :* GBU

Jumat, 27 Juni 2014

Milik Siapakah Tanah Palestina..?????

APA DASAR PEMIKIRAN KITA?
 israel.gifKonflik dan sengketa antara bangsa Israel dan Palestina mengenai Tanah Palestina sudah berjalan ribuan tahun lamanya ! Namun sampai hari ini, masalahnya belum kunjung selesai. Masing-masing pihak punya pendapat dan argumentasi sendiri-sendiri. Namun sebenarnya, milik siapakah Tanah Palestina itu ?!
Apabila anda mendasarkan pemikiran / pendapat anda kepada politik, suku, bangsa atau kepada sejarah umum, maka hampir dapat dipastikan … akan menemui jalan buntu ! Masalahnya, kepada ‘siapa’ (bangsa Israel atau Palestina) hati anda lebih condong? Kami mengajak anda untuk mendasarkan pemikiran atau pendapat anda kepada Alkitab !
Sebab, jika kita mulai dengan / dari Alkitab, semua yang rumit, yang kabur atau yang ‘jalan buntu’ … akan mendapatkan jawabannya !

ALLAH SANG PENCIPTA.
Dua Pasal paling awal dari Kitab Pertama dalam Alkitab (Kitab Kejadian Pasal 1 dan Pasal 2), menulis dengan jelas tentang Allah sebagai Sang Pencipta seluruh Alam Semesta, termasuk Planet Bumi ini. Juga umat manusia, anda dan saya. Berdasar pengertian dan keyakinan ini, kita sebagai umat Kristiani, harus meneliti isi Alkitab dan berpegang pada apa yang tertulis itu ! Jadi, pokok pandangan kita tidak boleh berdasar “like or dislike” (perasaan suka atau tidak suka), baik terhadap Israel, maupun terhadap Palestina ! What the Bible say !

 KUTUK NABI NUH.
Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet; Ham adalah bapa Kanaan. Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar penduduk seluruh bumi. Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya. Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya. Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, berkatalah ia: “Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya.” Lagi katanya: “Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya. Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.” (Kej. 9:18-27).
africa_pol_2003 Kutuk dan berkat yang diucapkan oleh Nabi yang besar ini memang dapat kita jadikan bahan sharing atau diskusi … bahkan perdebatan ! Namun terlepas dari ‘pro dan kontra’ tentang hal itu, yang penting kita melihat, bahwa kutuk dan berkat itu tetap berlaku. Fakta membuktikan tentang hal itu !
Betapa anak cucu keturunan Ham banyak menderita sebagai Budak Belian (orang Negro dari Afrika), dijual seperti hewan di Eropa dan Amerika Serikat! Sedang orang Eropa keturunan Yafet serta orang Arab dan Israel keturunan Sem, diberkati sampai hari ini. Bangsa-bangsa Arab kaya raya dengan minyak bumi, bukan lagi rahasia! Begitu pula dengan orang atau bangsa China dan Jepang sebagai ‘ras sempalan’ keturunan Sem, juga diberkati. Sampai hari ini, masih banyak bangsa-bangsa kulit hitam di Afrika yang dalam keadaan miskin / ekonomi lemah.

 SETELAH BANJIR BESAR.
Ketiga pasang anak-anak dan menantu-menantu Nabi Nuh menjadi nenek moyang bangsa-bangsa di dunia.
Sem, si anak sulung, menjadi nenek moyang bangsa Israel, dan bangsa-bangsa Arab. Sedang Yafet menjadi nenek moyang bangsa-bangsa Eropa dan Rusia. Kemudian Ham menjadi nenek moyang bangsa-bangsa di Tanah Kanaan. (= Tanah Palestina) dan bangsa-bangsa di Afrika (Kitab Kejadian Pasal 10).
Jadi, bila dilihat dari “Sejarah Alkitab”, Tanah Palestina itu menjadi “Tanah Air”nya keturunan Ham yang kita kenal sebagai orang Palestina, sejak dahulu kala !
Pada masa itu bangsa-bangsa Arab dan bangsa Israel belum lahir ! Perlu digaris bawahi disini, yaitu : bangsa-bangsa Arab dan bangsa Israel adalah keturunan Nabi besar Abraham / Ibrahim. Dan Abraham adalah keturunan kesembilan dari Sem. Sedangkan orang Filistin (= Palestina) dan orang Kanaan adalah keturunan ketiga dari Ham. Hal itu berarti, setelah enam generasi bangsa-bangsa Palestina dan Kanaan, barulah bangsa-bangsa Arab dan bangsa Israel lahir ! Di masa itu, satu generasi berkisar antara seratus lima puluh sampai dua ratus tahun. Jadi, Tanah Palestina itu telah menjadi milik bangsa Palestina minimal 1000 tahun sebelum bangsa-bangsa Arab dan bangsa Israel lahir !
DOSA BANGSA PAL1ESTINA / KANAAN.
Bangsa-bangsa di Tanah Palestina (orang Palestina, Kanaan, Sodom dan Gomora, dll) melakukan dosa yang sangat besar. Mereka mempersembahkan anak-anak mereka (laki-laki maupun perempuan) kepada dewa sesembahan mereka dengan cara melemparkannya hidup-hidup ke dalam api yang sedang berkobar-kobar ! Di samping itu kekejaman, tipu daya dan perzinahan terjadi di mana-mana. Semua itu membuat Allah murka! Allah memutuskan untuk membasmi habis mereka !
Sebagai contoh / perbandingan, Belanda dan Jepangimages telah menjajah bangsa Indonesia selama ratusan tahun. Akan tetapi bangsa Indonesia bukan bangsa pendendam. Buktinya, berapa banyak hasil produksi Jepang yang kita pakai di Indonesia ini, mulai dari radio, tv, kulkas, sepeda motor, mobil, dll. Indonesia juga tidak membenci Belanda. Akan tetapi tercatat dalam Kitab Suci, bahwa bangsa Palestina itu pendedndam (Kitab nabi Yehezkiel 25 : 15 – 17).

6
3
4
FIRMAN ALLAH ITU TIDAK DAPAT DIBATALKAN.
Selain FIlistin (Palestina) dihukum Allah dengan kehilangan hak atas tanah air mereka, Allah mengambil keputusan lain / berikutnya. Yaitu, Allah berikan tanah Palestina kepada nabi besar Abraham, atau Kanjeng Nabi Ibrahim dan keturunannya dari Ishak, yaitu bangsa Israel.
“Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.”
(Kej. 17:4-8).
Jikalau Allah telah berfirman, itu tidak dapat dibatalkan !
“Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.” (Kitab Kejadian 13:14-17).
Sejauh mata Abraham bisa melihat dan sejauh kaki Abraham bisa melangkah … memanjang dan melebar … seluas itulah Tanah yang dijanjikan Allah bagi Nabi Besar Abraham …!
Kami ulangi sekali lagi … satu hal yang perlu kita ketahui dan yakini : yaitu, bahwa jika Allah sudah berjanji (apalagi bersumpah), maka Firman Tuhan itu tidak mungkin dibatalkan !

KETURUNAN ABRAHAM YANG MANA?
Dari (ibu) Hagar, lahirlah Ismael, nenek moyang bangsa-bangsa Arab (Kej. 16:11 ; Kej. 20:20,21). Kemudian dari (ibu) Sarah, lahirlah Ishak, nenek moyang bangsa Israel (Kej. 21:1-3). Sedang dari Ketura, lahir beberapa anak dan dari gundik / selirnya, lahir beberapa anak lagi sebagai keturunan Abraham (Kej. 25:1-6).
Pertanyaannya adalah : Tanah Kanaan yang dijanjikan itu, bagi keturunan Abraham yang mana? Untuk memastikan hal itu, sekarang mari kita baca ayat-ayat ini :
Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak; diadakan-Nya hal itu menjadi ketetapan bagi Yakub, menjadi perjanjian kekal bagi Israel, firman-Nya: “Kepadamu akan Kuberikan tanah Kanaan, sebagai milik pusaka yang ditentukan bagimu.” (Mzm. 105:7-11).
Saudaraku, betapa jelasnya ayat ini … sama sekali tiak perlu ditafsirkan, sehingga bisa menimbulkan persepsi yang berbeda. Firman Allah begitu tegas : Tanah Palestina diberikan Allah kepada keturunan Abraham dari Ishak dan Yakub, yaitu bangsa Israel !

KAPANKAH JANJI ITU DIGENAPI ?
gazastripJanji yang difirmankan Allah kepada Nabi Besar Abraham dimulai saat Nabi Musa memimpin bangsa Israel tinggalkan Mesir, menuju ke “Tanah Perjanjian”! (Kej. 13:17-dst) dan baru terlaksana saat Yosua memimpin bangsa itu … ketika telah menyebrangi sungai Yordan! (Yosua Pasal 3 & 4).
Secara ‘garis besar’ kami coba menghitung … yaitu sejak janji itu difirmankan oleh Allah kepada Abraham, sampai saat bangsa Israel memasuki Tanah Palestina, atau “Tanah Perjanjian”, sekitar hampir 900 tahun (880 tahun) lamanya! Jadi, sejak bangsa Palestina / Kanaan bertempat tinggal di tanah itu sampai Yosua memimpin bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian itu, kurang lebih 2000 tahun (1000 + 880 = 1880 tahun). Oleh sebab itu, bila dilihat dari sudut pandang kebangsaan, atau rasa Nasionalisme, sungguh sulit untuk bisa diterima / disetujui pengambil alihan ‘tanah air’ dari bangsa-bangsa Palestina / Kanaan! Suatu bangsa yang ‘eksis’ selama 2000 tahun … tiba-tiba saja harus disingkirkan begitu saja! secara politis, bagaimanapun juga, orang akan lebih cenderung untuk membela bangsa / orang Palestina !
Apalagi jika sudah dikaitkan dengan unsur suku, etnis, agama, dsb. Justru disinilah kita sedang “diuji”, sampai dimana penghargaan kita terhadap Firman Allah / Alkitab. Seberapa tinggi kita hargai Firman Allah, di atas pendapat yang ‘bernuansa’ manusiawi!

ANTARA YANG UMUM DENGAN YANG KHUSUS.
Indian1Yang umum adalah, sang pendatang harus menghargai mereka yang menjadi ‘Tuan Rumah’. Bila menyerang Tuan Rumah berarti intervensi.  Hal itu sama sekali tidak bisa dibenarkan ! Itu sebabnya, Inggris harus mengakui, bahwa bangsa India itu berhak untuk merdeka dan berdaulat. Begitu pula, Belanda dan Jepang wajib mengakui eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia ! Ini contoh-contoh yang dalam katagori “umum”. Sekarang kami ajak untuk melihat contoh-contoh yang “khusus”. Bangsa Indian adalah Tuan Rumah dari Benua Amerika. Kita semua tahu, si kulit putih dari Inggris, Perancis, dll. datang ke Benua Amerika untuk mencari tambang emas, buka ladang baru dan memasang rel-rel kereta api untuk membangun jalur transportasi. Tapi, hal itu membuat orang-orang Indian terdesak dan tersudut … serta terusir. Bahkan terbunuh !
Demi rasa keadilan dan ‘Nasionalisme’, hal itu tak bisa dibenarkan ! Sekarang ini, bangsa Amerika benar-benar sudah ‘eksis’ dan mandiri. Bahkan menjadi bangsa yang disebut ‘Adi Daya’! Pertanyaannya adalah : Haruskah bangsa ‘kulit putih’ ini diusir atau disingkirkan, demi orang-orang Indian itu ? Dengan dalih / alasan, utamakan penduduk asli ?
Begitu pula orang-orang Aborigin adalah Tuan Raboriginumah dari Benua Australia. Akan tetapi, kedatangan si kulit putih dari Inggris … justru mengambil alih ‘kekuasaan’ di benua itu dan akhirnya ‘menjelma’ menjadi Bangsa Australia sampai hari ini. Apakah kita harus menggerakkan kekuatan orang Aborigin, dengan dukungan dunia Internasional … untuk mengusir si pendatang dari Inggris itu ? Tidak mungkin, bukan ?
Nah, saudaraku, antara Israel dan Palestina, kelihatannya ada ‘di tengah-tengah’ antara contoh-contoh umum dan khusus, yang kami berikan di atas tadi. Oleh sebab itu, penanganannya tidaklah semudah yang kita bayangkan! Sebab, antara Israel dan Palestina itu, “sekian persen” mirip antara Inggris dengan India, namun dari sisi lain, ‘sekian persen” mirip antara pendatang dari Inggris dengan orang Aborigin !
Pada saat ni, bangsa Israel berjumlah 5,7 juta dan bangsa Palestina 1,5 juta, sehingga jumlahnya (5,7 + 1,5) = 7,2 juta jiwa.

DOSA, HUKUMAN DAN PEMULIHAN.
imagesfdgdNamun pada akhirnya, bangsa Israel pun berdosa besar terhadap Allah. Hal ini mendatangkan murka Allah ! Bangsa Israel kemudian dijatuhi hukuman, berulang-ulang. Diserahkan kepada kerajaan Babel, Medi dan Farsi, sampai kepada Imperium Romawi. Pada tahun 70 (Masehi), bangsa Israel porak poranda dan tersebar kepada sekitar 100 negara. Hampir di setiap negara, Israel ditekan dan dipersulit. Bahkan 6 juta orang Yahudi pun dibantai oleh Nazi Hitler dari Jerman.
Akan tetapi, akhirnya murka Allah pun surutlah. Tuhan pun kemudian berkenan untuk membawa umat-Nya itu kembali ke Tanah Perjanjian, dalam gerakan “Kembali ke Bukit Zion” yang terkenal dengan gerakan Zionisme.
Setelah melewati masa hukuman sepanjang 1878 tahun, maka tepatnya, pada tanggal 14 Mei 1948, bangsa Israel diproklamirkan sebagai satu bangsa yang “Baru Lahir”. Nah, “Kelahiran Baru” bangsa Israel inilah yang menjadikan silang pendapat, atau pro – kontra !
Disinilah, sekali lagi, iman dan pendapat kita sedang diuji kembali. Apakah anda / saya mensejajarkan Firman Tuhan dengan pandangan / pendapat manusia, atau kita lebih mengagungkan Firman Allah, jauh di atas pemikiran yang berdasarkan politik, ras, kebangsaan, dsb …!
Mari, kami mengajak anda sekalian untuk mnerenungkan Firman Tuhan tentang hal ini :
“Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia. Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa.” (Yes. 10:20,21).
        “Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan. Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau ! Bersorak-sorailah, hai langit, sebab TUHAN telah bertindak, bertempiksoraklah, hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, hai hutan serta segala pohon di dalamnya! Sebab TUHAN telah menebus Yakub, dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel.” (Yes. 44:21-23).
Dan tolong simak Firman Allah yang amat jelas ini :
“Katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhalanya atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya.” (Yehezkiel 37:21,22).
Namun, kembali masalah kemanusiaan dan kebangsaan jadi timbul kembali! Apa maksudnya?! Begini, saudaraku. Di masa lalu, di zaman ribuan tahun yang lalu, bangsa Palestina / Kanaan ‘terusik’ dengan kedatangan dari bangsa Israel, yaitu mereka yang telah diam di tanah airnya hampir selama 2000 tahun. Kemudian, ketika bangsa Israel porak poranda ke dalam 100 negara … bangsa Palestina kembali menemukan “Tanah Kosong tak berpenghuni”, lalu menempatinya. Dan hal itu berlangsung selama 1878 tahun (Th. 70 s/d th. 1948). Anehnya, di masa lalu … kurun waktunya hampir bersamaan, yaitu 1880 tahun (1000 + 880 tahun)! mengapa bisa memiliki ketepatan / kemiripan seperti itu ?!

KEPUTUSAN PBB DAN SIKAP “PARA TETANGGA”.
Setelah Turki dikalahkan oleh Inggris dan setelah Inggris mundur dari Tanah Palestina, maka PBB menetapkan, bahwa Tanah Palestina menjadi milik bersama bangsa Israel dan bangsa-bangsa Arab. Namun PBB tidak memberikan patokan ataupun Tapal Batas yang jelas. Yang pasti, fakta sejarah berbicara, bahwa 6 jam setelah Israel memproklamirkan kemerdekaan / Lahir Barunya, Mesir, Syria, Yordania, Iran dan Palestina menyerang pos-pos “Bayi yang baru lahir 6 jam“ itu! Artinya, mereka tidak menghendaki lahirnya ‘bangsa Yahudi’ itu !
Namun serangan gagal, walaupun data dan info intelijen membuktikan, bahwa diam-diam Inggris dan Perancis lebih condong kepada sang penyerbu dan bukan cenderung kepada Israel!
Di tahun 1967, negara-negara penyerbu yang telah gagal di tahun 1948 itu akan mengulangi penyerbuan mereka. Namun, agen-agen Rahasia Israel, terutama Mossad, telah “mencium” rencana penyerbuan tersebut.
Pimpinan Dinas Rahasia Israel berkata pada para petinggi Amerika Serikat : “Uni Sovyet ikut terlibat dalam rencana tersebut. Apabila kami tidak mendahului, ‘habis’lah kami”.
Amerika Serikat ‘mengangguk’, tapi tanpa sepatah katapun terucap (setuju ataupun tidak). Anggukan itu bisa berarti sekedar mengerti, atau setuju secara diam-diam !
Dan meletuslah “Perang 6 Hari” yang terkenal itu ! Kemenangan mutlak bagi Israel … dan hal itu memberi peluang bagi Israel untuk memperluas wilayah kekuasaannya.

SIKAP ISRAEL.
palestine_mapSaat ini, Israel sudah “memberikan” beberapa wilayah di Tanah Palestina kepada bangsa Palestina. Adapun wilayah / kota yang sekarang ada di bawah kekuasaan Otorita Palestina adalah Betlehem, Nazareth, Yerikho, Ramalah, West Bank (= Samaria di Alkitab) dan juga Nain, dll.
Sekarang, kami persilakan anda untuk menyimak dan merenungkannya … di kaki Tuhan. Yaitu … milik siapakah Tanah Palestina itu ?!

 @copyrigth Bill I’am Latumeten Amq-Dpk 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar