Syallom,,,!!!!! :)

Jangan Lupa Tinggalkan Coment-nya Ya......... :) :* GBU

Senin, 09 Juli 2012

Sejarah Bahasa Ambon Melayu..!!!! :)

Sageru...!!!
Bahasa Melayu berasal dari Indonesia bagian barat (dulu disebut Nusantara bagian barat) dan telah berabad-abad menjadi bahasa antarsuku di seluruh kepulauan nusantara. Sebelum bangsa Portugis menginjakan kakinya di Ternate (Tahun 1512), bahasa Melayu telah ada di Maluku dan dipergunakan sebagai bahasa perdagangan.
Bahasa Melayu Ambon berbeda dari bahasa Melayu Ternate karena pada zaman dahulu suku-suku di Ambon dan yang tentunya memengaruhi perkembangan bahasa Melayu Ambon sangat berbeda dari suku-suku yang ada di Ternate.
Misalnya bahasa Melayu Ambon mendapat banyak pengaruh dari bahasa Melayu Makassar. Kemudian pada abad ke-16, Portugis menjajah Maluku sehingga cukup banyak kosa-kata bahasa Portugis masuk ke dalam bahasa Melayu Ambon. Terakhir bangsa Belanda masuk ke Maluku, sehingga ada cukup banyak, kata serapan dari bahasa Belanda yang diterima menjadi kosakata dalam bahasa Melayu Ambon. Pada zaman Belanda inilah, bahasa Melayu Ambon dipakai sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah, di gereja-gereja, dan juga dalam terjemahan beberapa kitab dari Alkitab. (Yang sudah terbit: Rut, Yunus, Lukas[1], Kisah Para Rasul (Yesus Pung Utusang-utusang Pung Carita), 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, dan Pilemon.)
Setelah bahasa Indonesia baku mulai diajarkan di sekolah-sekolah di Maluku, maka ia mulai memengaruhi bahasa Melayu Ambon sehingga sejumlah kata diserap dari bahasa Indonesia baku ke dalam bahasa Melayu setempat, tentu saja disesuaikan dengan logat setempat. Pada awalnya misionaris Belanda menerjemahkan injil dalam Bahasa Melayu dan dibawa ke Ambon. Disini para penduduk yang bisa menghafal injil itu kemudian dibaptis, dan terus dibimbing dalam bahasa Melayu. Bahasa ini dibawa kemungkinan dari Malaka, karena pada masa itu sudah ada kegiatan dagang antara Malaka dan Maluku. Pada awalnya, bahasa Melayu ini hanya dalam bentuk pasaran yang kemudian menjadi bahasa tutur anak-anak generasi selanjutnya. Menjadi bahasa ibu bagi masyarakat Kristen Ambon dan sebagian kecil Muslim Ambon. Sedangkan kebanyakan masyarakat Muslim Ambon masih mempunyai bahasa daerah sendiri yang disebut bahasa tanah.
Struktur Bahasa Melayu Ambon ini juga agak berbeda dengan Melayu pada umumnya, namun lazim di Indonesia Timur. Struktur bahasanya sangat mirip dengan bahasa-bahasa di Eropa.. Seperti ini (kepemilikan):
  • Beta pung buku = Buku saya = My book
  • Susi pung kaka = Kakak susi = Susi’s brother/sister
  • Ahmad ada pi ka Tulehu = Ahmad sedang pergi ke Tulehu
  • Ada orang dapa bunuh di kusu-kusu = ada orang dibunuh di Alang-alang
  • Katong jaga tinggal disini sa = kami tetap tinggal disini saja
Kemudian lafal juga mengalami nasalisasi terutama pada akhiran ‘n’, diperkirakan nasalisasi pada bahasa Ambon adalah akibat pengaruh Jepang. Seperti berikut : makang (makan), badiang (berdiam), ikang (ikan), lawang (lawan), Bangong (Bangun) dst
Untuk kata ganti orang adalah sebagai berikut : Beta (saya), ose (kamu) (dibeberapa daerah dikatakan ‘os’, atau ‘se’) – asal dari kata ‘voce’ Portugis kata ose ini dianggap sebagai kata yang kasar, ale (kamu) dianggap lebih baik dari kata ose, dia (do), katong (kependekan dari kita orang/ kita), dorang (kependekan dari dia orang / mereka), kamong atau kamorang (kamu orang/ kalian).
Ungkapan khas lainnya adalah: Ao e!, Mamae!, Sio Mama!, Tuang Ala!, Tuang Ana!, Ai!, Gaga Batul!, Manisse! dsbnya.
Panggilan sosial :
  • Babang/ abang (kakak laki-laki : dipakai kalangan Salam)
  • Caca (kakak perempuan: Muslim)
  • Usy (kakak perempuan Kristen)
  • Broer/ bung/ bu (kakak laki-laki dipakai kalangan Sarani)
  • Nona (gadis)
  • Nyong (kakak,kamu)
  • Bapa Raja (kepala desa,ketua adat)
Beberapa contoh Kata serapan Melayu Ambon dari Eropa antara lain:
  • Capeu (topi) : Chapéu (Portugal)dibaca kapeu
  • Bandera (bendera): Bandeira (Portugal)
  • Rim (ikat pinggang) : Riem (Belanda)
  • Fork (garpu) : Vork (Belanda)dibaca fok
  • Lenso (sapu tangan) : Lenço (Portugal)
  • Mestiza (selendang leher) : Mestiza (Portugal)dibaca mestisa
  • Blus (kemeja wanita) : Blusa (Portugal)
  • Baileo (bangunan) : Bailéu (Portugal)
  • Ose/Os (kamu) : Voce/Os (Portugal)
  • Om (paman) : Om (Belanda)
  • Pai (ayah) : Pai (Portugal)
  • Mai (ibu) : Mai (Portugal)
  • Fader (ayah) : Vader (Belanda)
  • Muder (ibu) : Moeder (Belanda)
  • Tanta (bibi) : Tante (Belanda)
  • Mar (tetapi) : Maar (Belanda)
  • Galojo (rakus) : Guloso (Portugal)
  • Garser (tumbuh) : Crescer (Portugal)
  • Of (atau) : Of (Belanda)
  • Dol (gila) : Dol (Belanda)
  • Sterk (kuat) : Sterk (Belanda)
  • Trap (anak tangga) : Trap (Belanda)
  • Swak (lemah) : Zwak (Belanda)
  • Almanak (kalender) : Alamanaak (Belanda)
  • Kadera (kursi) : Cadeira (Portugal)
  • Kapitan (kapten/panglima perang) : Kapitein (Belanda)/ Capitao (Portugal)
  • Marinyo (penyuluh) : Meirinho (Portugal)
  • Patatas (kentang) : Batatas (Portugal)
  • Danke (terimakasih) : Dank je (Belanda)dibaca dangke
  • Kasbi (singkong) : Cassave (Belanda)/Cassava (Portugal)
  • Testa (dahi) : Testa (Portugal)
  • Oto (mobil) : Auto (Belanda)
  • Pardidu (menghilang/berjalan tak tentu arah) : Perdido (Portugal)
  • Sono (tidur) : Sono (Portugal)
  • Vor (untuk) : Voor (Belanda)
  • Par (untuk) : Para (Portugal)
  • Marsegu (kelelawar) : Morcego (Portugal)
  • Kakarlak (kecoa) : Kakkerlak (Belanda)
  • Strat (jalan raya) : Straat (Belanda)
  • Standplaats (posisi berdiri/halte) : Standplaats (Belanda)
  • Sinyo (tuan) : Senhor (Portugal)
  • Klaar (selesai) : Klaar (Belanda)
  • Onosel (bodoh) : Onnozel (Belanda)
  • Flauw (lemah) : Flauw (Belanda)
  • Fangen (tangkap) : Vangen (Belanda)
  • Lopas (lari) : Loop (Belanda)
  • Gargantang (tenggorokan) : Garganta (Portugal)
  • Kintal (pekarangan) : Quintal (Portugal)
  • Konyadu (ipar) : Cunhado (Portugal)
    Abang :
    Kata ini dipergunakan untuk menyebut lelaki, khususnya di kalangan Muslim

    Ada :
    Selain untuk menerangkan eksistensi, juga berfungsi sebagai present continuous yang dalam bahasa Indonesia sama dengan ‘sedang’
    Contoh :
    Nyong Ba ada tidor : Abang Ba sedang tidur
    Jang masu, mama ada mara : Jangan masuk, ibu sedang marah

    Aér kabor :
    Istilah ini selain juga untuk menyatakan ‘air keruh’, juga bermakna idiomatis yang bermakna ‘suasana kacau’
    Contoh kalimat :
    Beta su nanaku dia, kalo dia datang pasti aer kabor : aku sudah tandai dia, kalau dia datang pasti kacau.

    Akang :
    Fungsinya adalah sebagai pengganti kata ‘it’ dalam bahasa Inggris, dan susah diterjemahkan secara tepat. Tapi juga menjadi sufiks – kan…yang konon berakar dari bahasa Melayu dialek pulau Kalimantan
    Contoh kalimat :
    Ose taru akang disitu dolo : kamu taruh disitu dulu

    Alé : kamu, anda, awak (gaya Malaysia)
    Kata ini berasal dari bahasa Tana.
    Contoh kalimat :
    Ale mo pi mana sabantar sore? : Nanti sore kamu pergi kemana?

    Aléng : lamban
    Contoh kalimat :
    Ada muda lai su aleng : masih muda sudah lamban

    Amanisal : keranjang tempat mengumpulkan ikan
    Contoh kalimat :
    Beta dapa ikang gantar lai, os taru akang di amanisal

    Amato : salam…
    Konon berasal dari kata amo te dalam bahasa Portugis, yang makna aslinya ‘aku mencintaimu’, tapi didalam Melayu Ambon maknanya sama dengan salam penutup

    Ambong : Ambon
    Contoh kalimat :
    Apa tempo se pi ka Ambong? : Hari apa kamu pergi ke Ambon?

    Amper : hampir
    Contoh kalimat :
    Amper sa beta dapa bunu : hampir saja aku terbunuh

    Ampong : ampun
    Contoh kalimat :
    Ai, ampong-ampong dia lai : Minta ampun deh dia

    Ana : anak
    Contoh kalimat :
    Ao e, beta pung ana su lulus lai : Aiii, anakku sudah lulus

    Ana kacupeng : anak kecil
    Contoh kalimat :
    Ana kacupeng tu tau babengkeng par orang tatua lai : anak kecil itu sudah pandai mengomel sambil bersungut-sungut kepada orangtua.

    Anana : Anak-anak
    Contoh kalimat :
    Anana dong seng ada yang datang : anak-anak tidak ada yang datang
    Anana ucing dong sekarang su banya pung HP : anak muda sekarang sudah ramai punya HP
    Anana diwalang baganggu tarus : anak-anak di walang mengganggu terus

    Angka : berangkat
    Contoh kalimat :
    Kapan os pi angka ka Gemba? : kapan kamu berangkat ke Gemba?

    Antua : Beliau
    Contoh kalimat :
    Se su kastau antua ka apa? : kamu sudah beritahu beliau kah
    Samua antua yang biking trus kalo seng ada antua, samua tu seng ada lai : Semuanya diciptakan oleh Dia, dan tanpa Dia semuanya tidak ada.
    Kalo beta pulang telaat,, antua seng sono lai : kalau beta pulang lambat, beliau tidak tidur.

    Arika : gesit, cergas, sejenis burung hutan
    Contoh kalimat :
    Beta pung ade paling arika : adikku paling gesit

    Aso : suka ikut campur
    Contoh kalimat :
    Jang ba’aso kalo ada orang tatua ada dudu bicara : jangan mencampuri kalau ada orangtua tengah duduk bicara

    Ator : atur
    Contoh kalimat :
    Ator bae-bae kamong pung barisan! : Atur baik-baik barisan kalian!


    B
    Ba’aso : suka itu campur
    Contoh kalimat :
    Jang ba’aso kalo orang tatua ada dudu bicara : jangan mencampuri kalau ada orangtua tengah duduk bicara

    Babengkeng : mengomel sambil bersungut-sungut
    Contoh kalimat :
    ‘Ana kacupeng tuh tau babengkeng par orang tatua lai’ = Anak kecil itu tahu mengomel sambil bersungut kepada orang tua lagi.

    Bacarita : bercerita
    Contoh kalimat :
    Mari katong dudu bacarita disini sa : ayo kita duduk cerita disini saja

    Bacico : sikap tidak tenang, bergerak kesana kemari
    Contoh kalimat :
    Beta su nanaku tu ana dar’tadi, dia bacico kasana kamari tarus : aku sudah tandai anak itu dari tadi, dia bergerak kesana kemari terus.

    Badaki : kotor, berdaki
    Contoh kalimat :
    Ih, Ose paling badaki e, pi mandi suda! : Ih, kamu kotor banget dech, mandi sana!

    Badang : badan
    Contoh kalimat :
    Dia pung badang basar e : badannya besar betul

    Badansa : menari
    Contoh kalimat :
    Mari katong badansa rame-rame : mari menari sama-sama

    Badaong : berdaun
    Contoh kalimat :
    Beta masi inga oras bet pung tete bacarita tentang batu badaong: Aku masih ingat waktu kakekku cerita soal batu berdaun.

    Badara : berdarah
    Contoh kalimat :
    Lia Maria pung kaki, ada badara : Lihat kaki Maria, berdarah

    Badiang : diam
    Contoh kalimat :
    Ale badiang jua lai, beta cuma mo tipu-tipu Tuangala: Kamu diam saja lah, aku cuma mau bohongi Tuhan

    Badonci : bermusik
    Contoh kalimat :
    Ical tu paling pandai badonci : Ical tuh pandai bermusik

    Bae : baik
    Contoh kalimat :
    Jang dudu disana sore-sore, tar bae : jangan duduk disana sore-sore, tidak baik
    Eh, bae-bae, e : Hei, baik-baik
    Antua mara par katong pung bae : Beliau marah demi kebaikan kita

    Bagara : bergerak
    Contoh kalimat :
    Itu apa lai yang bagara-bagara dikusu-kusu? : apa itu yang bergerak-gerak di alang-alang?

    Bahasa Tana : bahasa ibu, bahasa daerah, atau menurut pemahaman lain bahasa yang dituturkan dipedalaman
    Contoh kalimat :
    Bahasa Tana su banya yang ilang-ilang : bahasa daerah sudah banyak yang hilang.

    Bajalang : berjalan
    Contoh kalimat :
    Jang bajalang tarus, beta lala e : jangan berjalan terus, aku lelah.

    Bajualang : berjualan
    Contoh kalimat :
    Mo pi mana bu?, mo bajualang ampas tarigu : kamu mau kemana bung? Mau berjualan ampas terigu

    Bakalai : berkelahi, marah-marah, bergaduh (istilah Malaysia)
    Contoh kalimat :
    Robet deng Thomas ada bakalai di jiku strat sana : Robert dan Thomas sedang berkelahi disudut jalan sana.

    Bakanda : selingkuh, affair
    Contoh kalimat :
    Sio Obet lai, dia dapa tinggal dia pung maitua tagal bakanda : Kasihan si Obet, dia ditinggal istrinya karena berselingkuh.

    Bakanor : berbicara sambil bersungut-sungut dengan suara tertahan dimulut
    Contoh kalimat :
    Oee ose bakanor apa di jiku rumah tuh?: Hai kamu bicara bersungut-sungut apa di pojok rumah?




    B

    Badoa : berdoa
    Contoh kalimat :
    Mari katong badoa voor ini bangsa : mari kita berdoa untuk bangsa ini

    Baileo : balai pertemuan untuk pertemuan desa atau adat.
    Contoh kalimat :
    Dong ada demo di baileo negri malubeta : mereka sedang berunjukrasa dibalai negeri malubeta.

    Bakasang : terasi atau belacan
    Contoh kalimat :
    Coba ale tamba akang tu bakasang : coba kamu tambahkan terasinya

    Bakubae : damai, berdamai
    Akar katanya dari kata baku (saling) dan bae (baik)
    Contoh kalimat :
    Dolo oras masi ada kerusuhan, katong cuma bisa bakudapa di pasar bakubae : Dulu waktu masih kerusuhan, kita hanya bisa jumpa di pasar damai.

    Bakudapa : bertemu, jumpa
    Akar kata dari baku (saling) dan dapat
    Contoh kalimat :
    Kamareng Nyong Ba ada bakudapa deng Susi di Karang Panjang : Kemarin Nyong Ba berjumpa Susi di Karang Panjang
    Hari raya beso beta bakudapa deng beta pung sodara piara di Malesia : Hari raya besok, saya akan bertemu dengan saudara angkat saya di Malaysia

    Baku malawang : melawan, bertengkar
    Contoh kalimat :
    Oee, jang baku malawang deng beta, nanti beta toki lai! : Hei, jangan melawan aku, kupukul kau nanti!

    Balaga : berlagak
    Contoh kalimat :
    Jang balaga talalu di ini kampong : jangan berlagak dikampung ini
    Lak’laki tu paling balaga : lelaki itu paling berlagak

    Balagu : sikap tidak pasti antara suka dan tidak
    Contoh kalimat :
    Kalo Markus datang, Yohana paling balagu : Kalau Markus datang, Yohana bersikap antara suka dan tidak.
    Beta mo tanya se, tapi se paling balagu : Aku ingin nyatakan cinta, tapi nona menunjukkan sikap antara suka dan tidak.

    Bale : balik
    Contoh kalimat :
    Oma su bale ka seng? : Nenek sudah balik belum?

    Bale muka : memalingkan muka
    Contoh kalimat :
    Dia biking beta bale muka tagal malu hati deng dia pung kalakuang : Dia buat aku memalingkan muka, karena malu dengan kelakuannya

    Bali : beli
    Contoh kalimat :
    Kalo beta pi ka Surabaya, pasti beta bali baju voor anana dikampong : kalau saya pergi ke Surabaya, saya pasti beli baju untuk anak-anak dikampung.

    Balisah : gelisah
    Contoh kalimat :
    Itu barita biking balisah satu kampong : berita itu membuat gelisah satu kampung

    Baloleng : mengacu pada aktivitas jalan-jalan tanpa tujuan pasti, atau marah untuk kebaikan
    Contoh kalimat :
    Ose baloleng kemana ni? : kamu jalan kemana saja?

    Balumpa : berlompatan, melompat
    Contoh kalimat :
    Tu anana ada balumpa-lumpa dipante : anak-anak itu berlompatan dipantai

    Bamaki : memaki-maki
    Contoh kalimat :
    Ina Hatu bamaki Caca Wati di muka rumah : Ina Hatu memaki-maki Caca Wati di muka rumah.

    Bandera : bendera
    Berakar dari kata ‘bandeira’ yang merupakan kata Portugis
    Contoh kalimat :
    Kibar bandera oras hari mardika : kibar bendera waktu hari kemerdekaan

    Bangka : bengkak, memar
    Contoh kalimat :
    Dong baku inja kaki sampe bangka-bangka : mereka injak-injak kaki sampai kaki bengkak.

    Bapa : bapak, selain itu juga dipakai untuk menamai pendeta lelaki
    Contoh kalimat :
    Beta pung bapa su ada tunggu dimuka : Ayahku sudah menunggu didepan
    Bapa Yohanes beso pi terbang ka Jakarta : Bapa Yohanes besok terbang ke Jakarta

    Bapa raja : kepala desa, kepala kampung
    Contoh kalimat :
    Tuang Latuihamallo dapa tunju jadi bapa raja di ini kampong : Pak Latuihamallo ditunjuk jadi kepala desa di kampung ini.

    Bapili : memilih (mengundi kata orang Malaysia)
    Contoh kalimat :
    Bapili sapa di pemilu 2009 nanti? : pilih siapa di pemilu 2009 nanti?

    Barapa : berapa
    Contoh kalimat :
    Se bali barapa tu komputer? : Kamu beli berapa komputer itu?

    Barenti : berhenti
    Contoh kalimat :
    Barenti e! jang masu dalang dolo! : berhenti! Jangan masuk kedalam dulu!
    Beta sedi tagal beta musti barenti karja : aku sedih karena harus berhenti kerja

    Barmaeng : bermain
    Contoh kalimat :
    Paling sanang beta barmaeng aer di Air Basar : Aku paling suka bermain air di Air Besar (air terjun di pulau Ambon)

    Baronda : berkeliling
    Contoh kalimat :
    Malam-malam paling sadap baronda disini : Malam-malam paling enak berkeliling disini

    Basar : besar
    Contoh kalimat :
    Camu pung ana su basar e : Anak si Camu sudah besar ya

    Basena : bersenang-senang
    Contoh kalimat :
    Jang basena talalu, loko punggul sadiki-sadiki voor beso : jangan bersenang2 melulu, tabunglah sedikit untuk besok

    Basena batunang : berpacaran
    Contoh kalimat :
    Acang deng Wati su basena batunang lama : Acang dan Wati sudah lama berpacaran

    Basisou : suka menceritakan kejelekan orang lain
    Contoh kalimat :
    ‘Jang pi dudu basisou disitu’ = Jangan pergi duduk untuk menceritakan kejelekan orang lain disitu.

    Basudara : bersaudara, saudara
    Contoh kalimat :
    Katong samua basudara : kita semua bersaudara
    Beta ada lima basudara : saya lima bersaudara

    Batareak : berteriak
    Contoh kalimat :
    Ei, jang batareak o! Bet bisa pica talinga !: Heh, jangan berteriak! Telingaku bisa pecah

    Batimbang : mempertimbangkan
    Contoh kalimat :
    Kalo mo bakaweng, musti batimbang bae-bae : kalau ingin menikah, harus dipertimbangkan masak-masak.

    Batimbang sabala : pilih kasih, berat sebelah
    Contoh kalimat :
    Batimbang sabala tar bae voor anana pung perkembangan : pilih kasih tidak baik bagi perkembangan anak-anak

    Baterek : mengganggu, mengejek
    Contoh kalimat :
    ‘Ose kalo jadi kaka jang suka baterek ade-ade’ : Kamu kalau jadi kakak, jangan suka mengganggu adik-adik.

    Batul : betul, juga dipakai untuk penyangatan
    Contoh kalimat :
    Gaga batul e! : gagah banget!/ keren banget!/ lawa sangat!

    Bawarmus : Istilah untuk menyuruh orang menghabiskan pekerjaannya sampai tuntas, tapi terserah orang tersebut
    Contoh kalimat :
    Loko pi bawarmus nasi kuning sana la se diam disitu : pegang dan selesaikan masak nasi kuning saja biar kamu diam disitu.

    Bembeng : bimbing
    Contoh kalimat :
    Dia tu masi kacil, harus kas bimbing bae-bae : dia itu masih kecil, harus dibimbing dengan benar.

    Bendar : kota
    Contoh kalimat
    Pi ka bendar ka seng? : pergi ke kota nggak?

    Beta : saya, aku
    Dalam semua situasi kata ganti ‘saya’ dan ‘aku’ bermakna ‘beta’. Dalam bahasa Melayu Ambon, Kupang dan Banda, ‘beta’ dipakai untuk bahasa sehari-hari. Berlawanan dengan penggunaan ‘beta’ dalam bahasa Melayu dibarat yang dipakai raja-raja.
    Contoh kalimat :
    Beta pung nama Ana : nama saya Ana
    Kas beta satu e : beri saya satu
    Dia pung kata biking beta jumawa : kata-katanya membuatku sangat marah

    Biden : berdoa
    Berasal dari bahasa Belanda ‘bidden’
    Contoh kalimat :
    Oma Yohana ada biden-biden di gareja skarang : Nenek Yohana sedang berdoa di gereja sekarang.

    Biking : bikin, membuat, menyebabkan
    Contoh kalimat:
    Ini asida paling sadap e, sapa yang biking akang? : Kue asida ini enak sekali, siapa yang membuatnya?

    Bisi-bisi : bisik-bisik
    Contoh kalimat :
    Ssst, jang kras-kras, katong bisi-bisi sa : Ssst jangan keras-keras, kita bisik-bisik saja.

    Blakang : belakang
    Contoh kalimat :
    Dia ada di jiku blakang : dia ada dipojok belakang

    Bobou : bau
    Contoh kalimat :
    Paling bobou ose lai, pi mandi sana suda! : Kamu bau betul, mandi sana!

    Bodo : bodoh
    Contoh kalimat :
    Bodo-bodo biking susa hidup lai : bodoh-bodoh buat hidup susah

    Botol manci : sejenis setan
    Contoh kalimat :
    Oras beta masih anana ucing, orang tatua suka bacarita tentang botol manci : Waktu aku masih anak-anak, orangtua suka cerita tentang botol manci.

    Bu : panggilan untuk laki-laki, sama dengan bang, bung, mas, dst
    Contoh kalimat :
    Bu Sunday : Bung Sunday
    Bu Cano : Bung Cano

    Bulang : bulan
    Contoh kalimat :
    Bulang apa skarang? : bulan apa sekarang?

    Bulang trang : bulan purnama
    Contoh kalimat :
    Wer ada bae e, apalai ada bulang trang, sadap par dudu-dudu hotu: Cuaca baik nih, apalagi ada bulan purnama, enak untuk duduk-duduk diluar

    Bumbungan kapala : ubun-ubun
    Contoh kalimat :
    Panas mati lai, sampe bumbungan kapala : panas banget nih, sampai ubun-ubun

    Burong kondo : bangau
    Contoh kalimat :
    Tarada burong kondo disini : tidak ada burung bangau disini

    Burong Pombo : burung merpati
    Contoh kalimat :
    Burong Pombo tamasu burong yang tar suka bakanda : burung merpati termasuk burung yang tidak suka berselingkuh.

    Busu : busuk
    Contoh kalimat :
    Biar tasimpan jua, bangke busu pasti bobou : biar disimpan juga, bangkai busuk pasti muncul baunya

    Busu-busu : jelek-jelek
    Contoh kalimat :
    Busu-busu, nona ambong jua lai : Jelek-jelek gadis ambon lah
    #dari berbagai sumber#
    @copyright Bill I’am Latumeten amq-dpk2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar